Nov 04, 2020 Sistem Operasi Jaringan

Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan

Jenis-jenis SIstem Operasi Jaringan

Jenis-jenis sistem operasi jaringan banyak sekali kita jumpai, baik yang berupa dekstop atau GUI (Graphical User Interface) maupun yang berbasis teks atau CLI (Command Line Intepreter). Sistem opersi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user. Secara umum semua aplikasi memiliki 4 fungsi sebagai berikut.

  • Mengendalikan akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung kekomputer (Manajemen Perangkat Keras)
  • Pengelolaan file dan folder (Manajemen File dan Folder)
  • Penyediaan user interface sebagai jembatan antar user dengan perangkat keras komputer (Manajemen Interaksi User)
  • Pengelolaan aplikasi user (Manajemen Aplikasi)

Pengendalian Perangkat Keras

Perangkat keras yang terhubung pada komputer memiliki akases yang disediakan oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Driver dibuat untuk mengendalikan perangkat keras.

Driver diinstall oleh sistem operasi itu sendiri pada saat instalasi atau pada saat perangkat keras dihubungkan. Perangkat keras yang secara otomatis terhubung ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).

Pengelolaan File dan Folder

Sistem operasi melakukan pengelolaan file dan folder karena pada saat instalasi sistem operasi ada proses format untuk harddisk. Ruang harddisk akan ditata sedemikian rupa sehingga memiliki blok-blok tertentu untuk menyimpan file. File adalah kumpulan blok yang saling terkait dan memiliki sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun sub-folder lainnya. File-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan dalam folder tersendiri untuk memudahkan pencarian file.

Manajemen Interaksi

Interface yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan user terdapat 2 jenis, yakni:

  • Command Line Interface (CLI)
    Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan mengetikan serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.
  • Graphical User Interface (GUI)
    Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan menu dan icon yang dapat dipiliholeh user untuk memberikan berbagai perintah ke komputer.

    Manajemen Aplikasi

    Fungsi manajemen aplikasi user ini dapat meliputi:

    • Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk konfigurasi program tersebut.
    • Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari komputer.
    • Update/Upgrade, proses untuk memperbaharui file-file dari program yang telah terinstal.

    Selain memiliki fungsi-fungsi manajemen diatas, sistem operasi modern juga memiliki kemampuan sebagai berikut.

    • Multi-user, dua atau lebih user dapat saling bekerja sama untuk saling berbagi pakai penggunaan aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang barsamaan.
    • Multi-Tasking, Sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi.
    • Multi-Processing, Sistem operasi dapat menggunakn lebih dari satu CPU (Central Processing Unit)
    • Multi-Threading – Setiap program dapat dipecah kedalam thread-thread untuk kemudian dapat dijalankan secara terpisah (paralel) oleh sistem operasi.

    Sistem Operasi 32-bit dan 64-bit

    Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.

    • Sistem Operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 4 GB, sedangkan sistem operasi 64-bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB.
    • Manajemen memori dari sistem operasi 64-bit juga lebih baik. sehingga mampu menjalankan proses pada aplikasi lebih cepat.

    Sistem operasi dilihat dari penggunaannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni:

    • Sistem operasi dekstop
    • Sistem operasi jaringan

    Sistem Operasi Dekstop

    Sistem operasi dekstop memiliki karakteristik sebagai berikut.

    • Mendukung penggunaan oleh satu user.
    • Berbagi file dan folder dalam jaringan kecil dengan keamanan minimal

    Sistem operasi yang banyak digunakan saat ini terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu Microsoft Windows, Apple Mac Os, dan UNIX/Linux.

    Jenis-jenis sistem operasi jaringan

    Sistem Operasi Jaringan

    Sistem operasi jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut.

    • Mendukung penggunaan lebih dari satu user
    • Menjalankan aplikasi yang mampu digunakan oleh lebih dari satu user
    • Stabil (robust), dimana kecil kemungkinan untuk terdapat error pada program. Robustness adalah istilah untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer menangani masalah yang terjadi selama digunakan oleh user.
    • Memiliki tingkat keamanan data yang lebih tingggi dari sistem operasi dekstop.

    Berikut ini sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini.

    • Unix/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan sebagai server saat ini, contoh sistem operasi jaringan dengan Linux diantaranya Red Hat, Caldera, SuSe, Debian, Fedora, Unbuntu dan Slackware.
    • Novel Netware, di tahun 1980-an, ini merupakan sistem operasi pertama yang memenuhi semua persyaratan untuk memenuhi jaringan komputer lokal.
    • Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, mikrosoft juga mengeluarkan windows server sebagai sistem operasi jaringannya. mulai dari versi awalnya adalah Windows Server 2000, hingga Windows Server 2019.

    Sistem operasi Close Source (Proprietari) Sistem operasi proprietari merupakan sistem operasi yang dikembangkan secara internal oleh seseorang, perkumpulan ataupun perusahaan. Sistem operasi yang tergolong proprietari ini adalah Windows dan Mac Os.

    Sistem operasi Open Source (terbuka) Sistem operasi terbuka merupakan sistem operasi yang kode programnya dibuka untuk umum serhingga dapat dikembangkan oleh yang lainnya. Sistem operasi yang termasuk terbuka adalah UNIX, Linux dan turunannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *